Datang dan Meninggalkan

Datang dan Meninggalkan - Sajak
Sumber: Pexels.com/@attaporn-lholamlert

Sudut kedai kopi merupakan saksi bisu antara yang datang dan yang meninggalkan

Mengapa kita bahagia jika seseorang datang membawa segunung cinta?

Mengapa pula kita menangis jika seseorang meninggalkan segunung kenangan?

Sejatinya dalam hidup, kita adalah pelaku datang dan meninggalkan

Lantas jika begitu adanya mengapa kita tidak terbiasa dengan perihal meninggalkan?

Ahh.. Aku lupa

Kita memang lebih siap dengan sebuah pertemuan

Wajar saja, kita lebih suka disebut korban dibanding pelaku

Baca: Sajak “Rasa

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *