Puisi dan Sajak

Kau yang bilang tak ada lagi tempat sekecil apapun untuknya Kau yang pergi tanpa permisi agar ia lelah dengan jiwa […]

Sukma yang hilang membawaku pada ruang yang kosong. Aku seperti bukan diriku, bukan siapapun dan mati dalam kerumunan jiwa. Sedih

Tunggu aku Aku ingin mengatakan sesuatu, ini jujur Aku bersumpah itu Aku merindukan Sosok lelaki yang ingin ku dekap sepanjang

  Sudut kedai kopi merupakan saksi bisu antara yang datang dan yang meninggalkan Mengapa kita bahagia jika seseorang datang membawa

Aku yang diserang rasa Rasa yang semakin menggebu Sempat ku coba tepiskan Tapi apa daya, aku kalah dengan rasa Ternyata

Aku pernah mencabut mawar yang indah meskipun ia berduri Dan kini tak lagi dapat aku rasakan duri-duri yang sempat ku

Kau yang lemah pada hati Biarkan itu menjadi rahasia terbesarmu Jangan kau bagi rahasia itu pada orang lain Sebab tak