Kategori Puisi dan Sajak

Kau yang bilang tak ada lagi tempat sekecil apapun untuknya Kau yang pergi tanpa permisi agar ia lelah dengan jiwa mu Sebenarnya kau sadar Dalam sepi kau masih berteman dengan segudang cinta untuknya Dalam jauh kau masih mengukir kata rindu…

Sukma yang hilang membawaku pada ruang yang kosong. Aku seperti bukan diriku, bukan siapapun dan mati dalam kerumunan jiwa. Sedih tak berujung, sakit tak ada ampun meski sisi luar tetap bermain dengan senyuman biadab. Sukma, apa kau tak mengerti ada…

Tunggu aku Aku ingin mengatakan sesuatu, ini jujur Aku bersumpah itu Aku merindukan Sosok lelaki yang ingin ku dekap sepanjang hari Sesak karena rindu Kesedihan karena rindu Bagaimana tidak gila? Apa kau percaya rentetan tulisan keresahan hati ku? Ah biar…

Sudut kedai kopi merupakan saksi bisu antara yang datang dan yang meninggalkan Mengapa kita bahagia jika seseorang datang membawa segunung cinta? Mengapa pula kita menangis jika seseorang meninggalkan segunung kenangan? Sejatinya dalam hidup, kita adalah pelaku datang dan meninggalkan Lantas…

Aku yang diserang rasaRasa yang semakin menggebuSempat ku coba tepiskanTapi apa daya, aku kalah dengan rasa Ternyata kau orang yang hebatHebat karena kau dapat menaburkan rasa dengan cepatBahkan kilat pun kalah cepat Aku yang kalah dengan rasaDan kau yang menang…

Aku pernah mencabut mawar yang indah meskipun ia berduriDan kini tak lagi dapat aku rasakan duri-duri yang sempat ku anggap sebagai rentetan perjuangan cinta kita Maaf, ku rasa hanya cintamuKarena aku yang membuat duri itu menjadi lebih tajamHarusnya saat kau…